Malam Sabtu 09 November pukul 19:30 WIB, sekitar 500 arek - arek Suroboyo menggelar Drama kolosal bertema Surabaya Membara. Drama kolosal yang seluruh pemainnya adalah sukarelawan arek -arek Suroboyo dan beberapa kelompok teater yang bergabung bersama dalam semangat kepahlawanan.
Drama Kolosal ini mengangkat kisah heroik perjuangan Arek - arek Suroboyo dalam merebut kemerdekaan. Diawali dengan lagu Padamu negeri dan mendengarkan pembacaan proklamasi kemerdekaan oleh Bung Karno melalui radio. Suasana mengenang kembali perjuangan para pahlawan bangsa tersebut menghanyutkan kenangan akan kisah kisah kepahlawanan para pejuang kemerdekaan.
BCRT/2012/Dok pribadi
Drama kolosal yang bertempat di sekitar Tugu pahlawan tersebut di sutradarai oleh Meimura. Meimura juga melibatkan para sejarawan dalam mewujudkan pementasan drama kolosal yang dipersiapkan kurang lebih 4 bulan.
Ketika menyaksikan persiapan sebelum pertunjukan mulai, tampak beberapa properti yang merupakan dukungan warga yang tergabung dalam kelompok sepeda onthel, vespa dan sebagainya. Mereka turut menyumbangkan benda bersejarah miliknya yang mendukung pertunjukan drama kolosal tersebut. Bahkan ada yang menyumbangkan sepatu yang pernah beliau kenakan ketika turut memperjuangkan kemerdekaan.
Dari pihak DANREM KOREM 084 juga mendukung pementasan drama kolosal tersebut dengan mengerahlan sekitar 350 anggota untuk terlibat selama pementasan Surabaya membara tadi malam. Suasana mencekam ketika asap - asap dan suara tembakan yang berasal dari senjata asli terdengar letusannya.
Para penonton yang tumpah ruah menyaksikan drama kolosal juga tampak tertib, mereka yang berusaha mengambil dan mengabadikan gambar dihimbau tidak menyalakan flash karena seluruh rangkaian acara pementasan drama kolosal tersebut akan dijadikan film dokumenter yang akan disumbangkan ke Pemerintah kota Surabaya dan Dinas Pendidikan Kota Surabaya.
Melihat langsung drama kolosal ini seperti berada kembali dalam suasana ketika arek arek Suroboyo berhasil menewaskan Jenderal Mallaby dan adegan arek Suroboyo yang naik memanjat tiang lalu merobek warna biru pada bendera Belanda dan berkibarlah bendera sang Saka Merah Putih. Suasana haru dan bangga menggelora di dada ketika menyaksikan kisah heroik yang ditampilkan para pemain artis sukarelawan masyarakat Surabaya ini.
BCRT/2012/Dok pribadi
BCRT/2012/Dok pribadi
Komandan Korem 084/Bhaskara Jaya Kol Inf Whisnu Prasetyo Budi sangat mengapresiasi para generasi muda yang tergabung dalam pertunjukan Drama tersebut. Ketika rasa Nasionalisme berhasil menyatukan arek arek Suroboyo mulai dari berbagai lapisan masyarakat, guru, petani, tentara, warga sipil, paramedis dan para pejuang, maka hanya satu kata yang mampu membakar semangat untuk menyatukan Indonesia
” MERDEKA”
Selamat Hari PAHLAWAN 10 November 2012
MERDEKA
Romana Tari
sumber : http://sejarah.kompasiana.com/
0 komentar:
Posting Komentar