Pengertian
1.
Gabriel A. AlmondSosialisasi politik
menunjukkan pada proses dimana sikap-sikap politik dan pola-pola tingkah laku
politik diperoleh atau dibentuk, dan juga merupakan sarana bagi suatu generasi
untuk menyampaikan patokan-patokan politik dan keyakinan-keyakinan politik
kepada generasi berikutnya.
2.
David F. Aberle, dalam “Culture and
Socialization”Sosialisasi politik adalah pola-pola mengenai aksi sosial, atau
aspek-aspek tingkah laku, yang menanamkan pada individu-individu
keterampilan-keterampilan (termasuk ilmu pengetahuan), motif-motif dan
sikap-sikap yang perlu untuk menampilkan peranan-peranan yang sekarang atau
yang tengah diantisipasikan (dan yang terus berkelanjutan) sepanjang kehidupan
manusia normal, sejauh peranan-peranan baru masih harus terus dipelajari.
3.
Richard E. Dawson dkk. Sosialisasi
politik dapat dipandang sebagai suatu pewarisan pengetahuan, nilai-nilai dan
pandangan-pandangan politik dari orang tua, guru, dan sarana-sarana sosialisasi
yang lainnya kepada warga negara baru dan mereka yang menginjak dewasa.
PROSES SOSIALISASI POLITIK
1.
Pengenalan otoritas melalui individu
tertentu, seperti orang tua anak, presiden dan polisi.
2.
Perkembangan pembedaan antara
otoritas internal dan yang ekternal, yaitu antara pejabat swasta dan pejabat
pemerintah.
3.
Pengenalan mengenai
institusi-institusi politik yang impersonal, seperti kongres (parlemen),
mahkamah agung, dan pemungutan suara (pemilu).
4.
Perkembangan pembedaan antara
institusi-institusi politik dan mereka yang terlibat dalam aktivitas yang
diasosiasikan dengan institusi-institusi ini
SARANA SOSIALISASI POLITIK
1.
Keluarga
2.
Sekolah
3.
Partai Politik
4.
Kelompok bergaul
5.
Media massa
6.
Perkejaan
7.
Kontak-kontak politik langsung
Dalam proses sosialisasi politik,
kedudukan sarana diatas sama pentingya.Besar tidaknya peranan sanarana-sarana
di atas tergantung kepada:
1.
tingkat intesitas interaksi antara
individu dengan sarana yang ada
2.
proses komunikasi yang berlangsung
antara individu dengan sarana tadi
3.
tingkat penekunan individu yang
mengalami proses sosialisasi politik
4.
umur individu yang bersangkutan
Pentingnya Sosilisasi Pengembangan
Budaya Politik
Budaya politik di dalam masyarakat seharusnya mengalami perkembangan kea rah yang lebih baik.Untuk itu, dibutuhkan sebuah strategi di dalam masyarakat agar budaya politiknya dapat berjalan k earah yang lebih baik.
Meneurut Samuel P.HUNTINTNGTON, modernisasi budaya politik ditandai oleh tiga hal, yaitu rasionalsisasi wewnang, difernsiasi struktur, dan perluasan peran serta masyarakat dalam politik.
Budaya politik di dalam masyarakat seharusnya mengalami perkembangan kea rah yang lebih baik.Untuk itu, dibutuhkan sebuah strategi di dalam masyarakat agar budaya politiknya dapat berjalan k earah yang lebih baik.
Meneurut Samuel P.HUNTINTNGTON, modernisasi budaya politik ditandai oleh tiga hal, yaitu rasionalsisasi wewnang, difernsiasi struktur, dan perluasan peran serta masyarakat dalam politik.
1.
sikap politik yang rasional
dan otonom di dalam masyarakat dengan sikap ini masyarakat tidak lagi memilih
satu pilihan pilihan politik berdasarkan apa yang dipilih oleh pemimpinnya,
baik pemimmpin agama maupun pemimpin adat.masyarakat memilih karena
pemilihannya sendiri berdasarkan penilaian untuk masa depan yang lebih baik.ia
tidak lagi memilih dengan gaya dengan gaya pilihan yang bersikap ikut-ikutan.
2.
difensiasi struktur maksudnya, sudah
ada spesifikasi tugas yang perlu dilakukan.Dalam situasi ini, seseorang tidak
lagi mengerjakan semua hal, misalnya, sebagai pemimpin agama dan juga sebagai
politik.Bila dua tugas ini masih menyatu dalam satu orang atau satu institusi,
berarti belum terjadi diferensiasi struktur di dalamnya. Dalam budaya politik
yang modern, diferensiasi ini justru semekin jelas.
3.
perluasan peran serta politik di
dalam masyarakat masyarakat semakin sadar atau melek politik.Mereka menyadari
bahwa pilihan politik yang mereka ambil akan menentukan nasib mereka ke depan.
Bila ketiga indikator budaya politik
ini sudah berkembang di dalam masyarakat maka budaya politik yang demokratis
menemukan esensinya.Menurut Almond dan Verba, budaya politik demokratis
merupakan gabungan dari budaya politik partisipan, subyek, dan parokial.
BUDAYA POLITIK DI NEGARA LAIN
Dalam The Civic Culture, Almond dan Verba mengemukakan hasil survei silang nasional (cross-national) mengenai kebudayaan politik. Penelitian mereka menyimpul¬kan bahwa masing-masing kelima negara yang ditelitinya, Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Italia, dan Meksiko, mempunyai kebudayaan politik tersendiri.
BUDAYA POLITIK DI NEGARA LAIN
Dalam The Civic Culture, Almond dan Verba mengemukakan hasil survei silang nasional (cross-national) mengenai kebudayaan politik. Penelitian mereka menyimpul¬kan bahwa masing-masing kelima negara yang ditelitinya, Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Italia, dan Meksiko, mempunyai kebudayaan politik tersendiri.
1.
Amerika dan Inggris dicirikan oleh
penerimaan secara umum terhadap sistem politik, oleh suatu tingkatan
partisipasi politik yang cukup tinggi dan oleh satu perasaan yang meluas di
kalangan para responden bahwa mereka dapat mempengaruhi peristiwa-peristiwa
sampai pada satu taraf tertentu.
2.
Tekanan lebih besar diletakkan
orang-orang Amerika pada masalah partisipasi,
3.
sedangkan orang Inggris
memperlihatkan rasa hormat yang lebih besar terhadap pemerintahan mereka.
Kebudayaan politik dari
4.
Jerman ditandai oleh satu derajat
sikap yang tidak terpengaruh oleh sistem dan sikap yang lebih pasif terhadap
partisipasinya. Meskipun demikian, para respondennya merasa mampu untuk mempengaruhi
peristiwa-peristiwa tersebut.
5.
Sedangkan di Meksiko merupakan
bentuk campuran antara penerimaan terhadap teori politik dan keterasingan dari
substansinya.
0 komentar:
Posting Komentar