Islam adalah agama yang bukan sekedar mengatur hubungan manusia dengan khaliqnya (bahlum-minallaah/ hubungan vertikal) akan tetapi membimbing juga setiap pemeluknya untuk membina hubungan harmonis dengan sesama manusia dan alam sekitar (hablum-minaas/ hubungan horizontal).
Orang yang sengsara di hari kiamat nanti, bukan hanya orang yang tidak membangun hubungan baik dengan Allah namun mereka yang tidak mampu mengaplikasikan tuntunan Allah dan rasulullaah dalam membangun hubungan harmonis dengan makhluk Allah swt. Sebagai seorang muslim, sudah seharusnya kita berusaha untuk mentawazunkan (menyeimbangkan) antara hablum-minallaah dengan hablum-minannaas.
Seperti yang dijelaskan pada Al Quran surat Ali Imran ayat 112, yang artinya : “Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali Allah dan tali manusia. Mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan, karena mereka kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa alasan yang benar. Kedurhakaan mereka telah melampaui batas” (QS. Ali Imran 112).
Ini menandakan bahwa Islam menuntut kita untuk menjaga hubungan baik dengan Allah dan menjaga hubungan baik dengan manusia. Menjaga hubngan baik dengan Allah bisa dilakukan dengan cara menjalankan Ibadah, seperti sholat, puasa, naik haji dan lainnya.’Kemudian menjaga hubungan baik dengan manusia bisa dilakukan dengan meningkatkan rasa kesadaran sosial yang bercerminkan pada sikpa kepedulian terhadap sesama. Seperti tolong menolong, peka terhadap lingkungan.
Seperti Allah memerintahklan umat islam untuk melakukan shalat lima kalai sehari semalam. Kita ketahui banyak sekali manfaat yang dapat kita petik dari kegiatan shalat tersebut. Se[erti yamh dijelaskan dalam Q.S. 29 Al ‘Ankabut : 45, yang artinya : Dan tegakkanlah olehmu sholat ! Sesungguhnya sholat itu mencegah perbuatan keji dan munkar, dan sesungguhnya dzikir kepada Alloh itu lebih besar (keutamaan dan pengaruhnya bagi setiap pribadi insan), dan Alloh Maha Mengetahyi apa yang kamu kerjakannya. (Q.S. 29 Al ‘Ankabut : 45).
Ibadah salat yakni ibadah yang jika seorang hamba melaksanakan dengan memelihara syarat-syarat, rukun-rukun, wajibat, adab-adab, dan kekhusyu`an di dalamnya, niscaya ibadah ini akan menjauhkannya dari perbuatan keji dan kemunkaran. Sebaliknya, ibadah ini akan mendekatkan seorang hamba yang melaksanakannya dengan sebenarnya kepada Sang Khalik dan mendekatkannya kepada kebaikan-kebaikan serta cahaya hidup.
Muslim yang selalu menunaikan ibadah ini akan selalu aktif dalam kegiatan-kegiatan kebaikan dan mampu menjadi cahaya di tengah-tengah masyarakatnya. Muslim yang memiliki hamasah yang menggelora dalam memperjuangkan kebenaran dan menghanguskam nilai-nilai kemunkaran, kelaliman, dan perbuatan keji lainnya. Hatinya terasa tersayat di saat menyaksikan pornografi dan porno aksi mewabah di tengah-tengah masyarakatnya. Jiwanya akan terus gelisah ketika melihat kelaliman yang dipermainkan para budak kekuasaan. Memang, ia harus menjadi cahaya yang berjalan di tengah-tengah kegelapan zaman ini.
Ini artinya, bahwa Islam itu mengajarkan umatnya untuk selalu menjaga hubungan sosial. Mulai dari jiwanya, hartanya, keturunannya dengan agama semuanya akan menjadikan menusia itu lebih baik, baik dimata Allah dan juga dimata manusia. Semua ini berangkat dari kesadaran sosial dan tujuan agama Islam untuk menciptakan kemaslahatan dan kebaikan bersama.(sgp)
sumber : http://radarbengkulu.web.id/
0 komentar:
Posting Komentar