Senin, 17 Februari 2014

Permainan Tradisional Congklak

Gambar Permainan Tradisional Congklak
Permainan Tradisional Congklak
Permainan Tradisional Congklak adalah salah satu warisan budaya yang sudah sangat kuno. Namun sayang sekali sekarang ini tidak banyak lagi anak Indonesia bermain permainan tradisional congklak. Seiring perkembangan jaman modern, permainan tradisional congklak sudah semakin ditinggalkan.

Indonesia merupakan sebuah negara yang memiliki letak yang sangat strategis. Wilayah yang strategis ini membuat Indonesia banyak dilewati oleh berbagai manusia dari berbagai negara di dunia sejak zaman dahulu kala. Salah satu sebabnya adalah Indonesia merupakan negara yang berlokasi di jalur perdagangan internasional antara Asia dan Eropa.

Dengan demikian membuat Indonesia banyak sekali dikunjungi pedagang-pedagang dari berbagai negara. Kebanyakan dari para pedagang dari Asia dan Eropa ini datang ke Indonesia untuk berdagang berbagai hasil bumi, seperti rempah-rempah. Selain itu pula banyak juga pedagang yang hanya berhenti sebentar di perairan Indonesia sebelum melanjutkan perjalanan laut ke negara lain.

Permainan Tradisional Congklak Bukan Berasal Dari Indonesia


Dengan masuknya para pedagang dari negara lain di dunia ke Indonesia, maka tidak bisa dipungkiri telah terjadinya pertukaran budaya antara para pedagang asing dengan penduduk pribumi Indonesia pada masa lampau. Pertukaran tidak hanya terjadi di bidang perdagangan saja, namun juga terjadi dalam bidang kebudayaan, bahasa, ilmu pengetahuan, dan banyak bidang lainnya. Di sinilah permainan tradisional congklak mulai masuk ke Indonesia melalui pertukaran budaya dengan bangsa lain.

Memang banyak dari kita yang menganggap permainan coklak adalah permainan asli dari Indonesia. Namun sejarah telah mencatat bahwa permainan tradisional congklak mungkin telah ada sejak sebelum masehi.


Permainan Tradisional Congklak Dari Afrika Atau Arab?


Pada sebuah penggalian arkeolog dari National Geographic, di wilayah Yordania telah ditemukan sebuah lempengan yang terbut dari batu kapur, dengan bentuk memanjang dengan beberapa cekungan berderet paralel. Para ahli menyimpulkan bahwa benda itu adalah sebuah papan permainan tradisional congklak yang berasal dari sekitar tahun 7.000 – 5.000 sebelum masehi.

Diyakini permainan tradisional congklak ini berasal dari kebudayaan yang sangat kuno dan kemungkinan merupakan salah satu permainan tertua yang dikenal manusia modern. Catatan tertulis pertama mengenai permainan tradisional congklak adalah pada tulisan-tulisan keagamaan tradisional di Arab.

Beberapa ahli berpendapat permainan tradisional congklak dibawa oleh dari Timur Tengah ke dataran Afrika. Dari Afrika kemudian permainan tradisional congklak menyebar ke Asia melalui perdagangan budak yang dilakukan oleh pedagang Afrika di kepulauan Karibia pada sekitar abad ke-17. Walaupun begitu memang masih banyak keraguan yang muncul mengenai asal mula permainan tradisional congklak ini.


Asal Usul Nama Permainan Tradisional Congklak


Menurut beberapa ahli yang mengatakan bahwa asal permainan tradisional congklak dari negara Arab memang ada kemungkinan benar. Di daerah Timur Tengah memang permainan tradisional congklak ini telah lama dikenal dengan nama “Mancala”. Mancala sendiri berasal dari bahasa Arab “Naqala” yang artinya ”bergerak”.

Sedangkan di daerah Afrika, permainan tradisional congklak sering disebut dengan “Wari”. Nama ini mengacu pada bagian yang cekung pada papan congklak yang disebut juga sebagai “Awari” yang berarti “rumah”.


Permainan Tradisional Congklak Di Dunia


Semakin lama permainan tradisional congklak semakin dikenal luas oleh penduduk dunia. Permainan ini semakin munyebar ke berbagai negara di semua benua. Menurut penelitian, saat ini ada sekitar 279 nama lain dari berbagai budaya di berbagai negara di dunia.

Hal ini sangatlah luar biasa, mengingat permainan tradisional congklak adalah sebuah permainan yang sangat sederhana. Namun dengan perkembangan yang luar biasa ini membuat banyak kebudayaan dari berbagai negara memiliki permainan tradisional congklak dengan versi mereka sendiri. Mulai muncullah papan congklak dengan berbagai bentuk, warna, corak, dan ukuran.

Selain papan congklak, satu hal yang tidak kalah penting adalah biji-bijian yang dipakai untuk bermain. Perkembangan permainan tradisional congklak juga berpengaruh dengan biji-bijian yang digunakan. Berbagai jenis biji-bijian bisa digunakan. Dari mulai kacang-kacangan sampai batuan, atau bahkan kerang laut. Berbeda bangsa biasanya akan mempunyai bentuk papan congklak yang berbeda.


Permainan Tradisional Congklak Di Indonesia


Pada zaman dahulu permainan tradisional congklak hanya dimainkan oleh kalangan bangsawan, terutama oleh para anak-anak dan remaja wanita. Hal ini cukup beralasan, karena permainan tradisional congklak yang masuk ke Indonesia dibawa oleh para pedagang yang kemungkinan besar lebih banyak berinteraksi denga para pejabat, para pengusaha, dan para bangsawan lainnya.

Banyak dari para pedagang ini saling memberi buah tangan dari negaranya masing-masing yang diberikan untuk para penguasa setempat. Dan papan congklak bisa merupakan salah satunya. Dari sinilah permainan ini mulai dikenal oleh para anak bangsawan, terutama anak gadis. Oleh sebab itu permainan tradisional congklak juga sering disebut sebagai “permainan gadis”.

Namun seiring perkembangannya, permainan tradisional congklak semakin dikenal luas oleh para penduduk dan orang awam dari berbagai strata. Dan kemudian permainan ini mulai banyak dimainkan oleh masyarakat luas di Indonesia.

Sedangkan dibeberapa tempat lainnya, permainan tradisional congklak hanya dimainkan pada saat-saat tertentu saja. Seperti misalnya di daerah Sulawesi yang hanya memainkan congklak pada saat ada kerabat yang meninggal dunia. Di sini bermain congklak dianggap tabu jika dimainkan pada waktu selain saat berkabung. Sedangkan masyarakat Jawa Kuno menggunakan congklak untuk menghitung musim tanam dan musim panen.


Bentuk Papan Permainan Tradisional Congklak


Walaupun di masing-masing daerah memiliki ciri papan permainan tradisional congklak yang khas, namun pada dasarnya papan congklak berupa sebuah papan berbentuk panjang. Biasanya terbuat dari kayu yang diberi cekungan berjumlah 5, 7, atau 9 pada masing-masing sisinya, dan memanjang di kedua sisinya.

Sedangkan di bagian kedua ujung papan terdapat masing-masing 1 buah cekungan yang lebih besar. Dan pada papan congklak tradisional, di ujung papan biasanya terdapat sebuah hiasan berbentuk kepala naga. Sedangkan untuk saat ini papan congklak bisa berbentuk sederhana yang terbuat dari plastik yang sangat ringan namun sangat mudah rusak.


Permainan Tradisional Congklak Budaya Yang Harus Dilestarikan


Masa modern sekarang ini tidak banyak lagi ditemukan anak gadis bermain congklak. Bahkan papan congklakpun sekarang ini sudah semakin jarang ditemukan. Biasanya kita hanya akan melihat papan congklak di museum atau toko barang antik. Untuk itu tidak ada salahnya generasi muda bangsa ini wajib turut serta untuk terus menghidupkan permainan tradisional congklak.

sumber : http://permainantradisional1.blogspot.com/

0 komentar:

Posting Komentar