This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sabtu, 01 September 2018

Kejelasan Sebuah Identitas

Berkaca pada perkambangan teknologi saat ini, dimana digitalisasi menjadi pokok pembahasan utama hampir di setiap penjuru. Ketika setiap manusia yang tidak pernah bisa lepas dari layar persegi panjang dengan berbagai fitur di dalamnya, di saat itu pula aku percaya bahwa kini duniaku tidak hanya pada dunia tatap muka saja. Tetapi juga hal lain yang jauh lebih besar di sana. Aku duduk tepian kursi, bersandar membaringkan diri dengan memandang para mahasiswa yang lalu lalang menenteng tas bawaannya masing-masing dan sibuk dengan dunianya sendiri. Banyak mahasiswa bangga mengenakan almamaternya, seakan menunjukkan bahwa kini mereka bukan siswa sekolah menengah lagi. Hal ini membuatku berpikir, apakah dengan setiap apa yang kita miliki harus kita tunjukkan kepada semua orang? Apakah perlu dengan membangun identitas diri maka semua hal dapat tergambar secara jelas?
Dunia ini begitu fana, kita kerap kali menampilkan apa yang kita sebut sebagai jati diri dengan berpura-pura baik di hadapan orang lain, agar mendapatkan pujian. Tidak ada manusia di dunia ini yang ingin dicap sebagai manusia bejat, tidak pernah aku dengar ada manusia dengan bangganya mendeklarasikan dirinya sebagai seorang penjahat, penghianat, pendosa, bahkan tersangka. Kita cenderung menutupi hal-hal apa saja yang tidak ingin kita bagikan kepada orang lain dengan topeng yang mampu menyamarkan diri kita. Sudah menjadi fitrah manusia memang, bahwa ingin dipandang sebagai manusia nomor satu, tanpa celah, tanpa cacat. Itu sebabnya ribuan bahkan jutaan postingan foto di sosial media bertebaran dengan beragam pose tertawa, bahagia, dan mempesona dengan segala macam pencapaian yang telah kita raih selama ini. Tetapi belum pernah ada yang memberikan bagaimana fakta yang ada di balik senyum manis itu, tidak ada yang membeberkan apa dan bagaimana semua hal itu dapat terjadi. Sadarilah, bahwa apa yang kita tampilkan di sosial media atau apa yang kita lihat di sana hanyalah sebagian kecil dari realita kebenaran yang ada. Sayangnya, kita suka membanding-bandingkan kehidupan nyata kita dengan kehidupan fatamorgana mereka. Dengan asumsi bahwa apa yang telah mereka dapatkan adalah suatu hal yang paling ideal bagi kita juga.
Sekarang mari kita berkaca, siapa kita sebenarnya? KITA TIDAK AKAN BISA MENJADI ORANG LAIN. Silahkan menyangkal apa yang baru saja ku katakan, silahkan mengatakan bahwa pernyataan diatas hanyalah sebuah pesimisme semata. Tetapi kenyataannya, tidak ada manusia yang dapat terlahir  kembali ke dunia untuk kedua kalinya. Ingat! bahwa terinspirasi bukan berarti bisa menjadi sama persis seperti apa yang mereka lalukan dan apa yang mereka capai. Dan menginspirasi bukan berarti dapat justifikasi bahwa apa yang kita bagikan adalah hal yang paling benar dan patut orang lain tiru. Jadilah diri sendiri, menjadi pribadi selayaknya apa yang Tuhan telah berikan kepada kita semua. Sehingga tidak akan ada kebingungan identitas karena mengalami suatu krisis dari pengaruh orang lain. Bangga menjadi apa yang telah kita raih dan bersyukur dengan apa yang kita dapatkan.
Menengadahkan ke atas, awan tipis siang ini menggulung birunya langit yang tinggi entah sampai mana. Hembusan angin dan gesekan daun menjadi instrumen paling indah dalam kesatuan harmoni nyata yang kusebut dengan alam semesta. Lantas tiba-tiba aku membayangkan apa jadinya dunia tanpa semua keindahan ini? Bagaimana jadinya bumi tanpa adanya keajaiban dunia ini yang mampu mengilhami para manusia untuk membentuk sebuah karya yang teramat luar biasa, yang bernama cinta. Menikmati keindahannya adalah sebuah anugrah yang tak ternilai harganya. Wanita cantik, pria tampan, rambut bergelombang, renyah diikat simpulan tali cantik berwarna merah. Bukan semata untuk memilik, tetapi untuk melihat perawakan diri.
Bagaimana cara kita menikmati deburan ombak, suilan burung, nyanyian alam, adalah dengan mempercayai bahwa apa yang ada itu nyata. Karena apa yang kita dapatkan tidak harus selalu kita pertanyakan apa manfaatnya. Tidak semua yang dapat kita tangkap dengan lima panca indra kita harus kita tanyakan apa bentuk nyatanya, cukup nikmati saja. Maka ketidakjelasan itu akan berubah menjadi titik yang terang dengan sendirinya.

Teruntuk manusia yang pernah berkata, bahwa lakukan apa yang ingin kita lakukan karena diri kita sendiri, bukan karena atau untuk orang lain. Karena memandang yang lain, hanya semakin membuat kita bergantung pada kehadirannya. Jika dia hilang, maka hilang juga semangat hidup kita. Terima kasih sudah berada di dalam celah dimana lentera itu ada dan bersinar diantara lubang-lubang dinding perbatasan danau muara.

-Sam

Kamis, 18 Februari 2016

Plastic Pocket Diet

            A very big reminder, happen when our beloved country, Indonesia, as the number two of a country in this world that throw plastic to the sea, after Tingkok. Meanwhile Indonesia is also very well-known with a country that very nice at the sea tourism, like how beautiful of our beach for vacation, how big our wave that very nice for surfing, until our underwater scenery that so rich and never be have by another country. This is so tragic, when we consider that our home is like the biggest rubbish place we have. That basicly we have to keep it very well at the very first beginning.
            This is the reason why Tuti Hendrawati, as our Environmental Menistry, make a payment for plastic pocket. Under the reason that she want to control the number of plastic trash in our country. She want to apply this kind of policy in this year, at the February 21st, 2016 when we have a National Trash Awareness Day. It will be trial for 22 city that agree want to follow this rule, and just for rental industry. For example like supermarket, minimarket, modern market, etc.

Born This Way

This cases happen in Liberal Democratic country when the existence of LGBTQ couple is legalizing by their government and can be accepted as the normal activity around the society. And also they are very uphold the idea of human right for every single people.   Talking about LGBTQ (Lebian, Bisex, Gay, Transgender, and Questioning) couple also talking about right of the people to have a love with everyone. Because we never know with whom we can love.
Now after legalize LGBT the are a lot of LGBT movement to showing up their existence. On how they begin to be brave to have a marriage, or even just engage in front of the people that they cann’t do this before. So, after making this kind of policy, easily open the society’s mindset that LGBT is also a part of citizen. There is no such kind of reason for the society to refuse the LGBT itself.
Now our world becoming boom with ‘Born This Way’ campaign that introducing by Lady Gaga’s song at the early time. This campaign talk about how basicly they as the LGBT is their genetic deliverance. They are borned to be LGBT, so willy-nilly we as a part of society have to support this kind of action as a form of appreciation. It’s also announce that as LGBT have to be respected by another people like the society never do that for them.

Senin, 25 Januari 2016

Kisah Seekor Lalat

Sobat, coba kau simak semut-semut itu. Apa yang dapat kau lihat ?? Apakah hanya segerombolah hewan-hewan kecil berwarna hitam ?? Lebih dari itu, hewan ini sangat istimewa. Ia dapat mengalahkan seekor gajah yang besar tubuhnya beribu-ribu kali lipat dari biasanya.
Jika kau lihat lebih dekat, ada satu hal yang membuat semut itu sangatlah unik, berbeda dengan hewan-hewan pada umumnya. Dia sangat senang bertegur sapa, saling bersalaman. Dimana pu mereka bertemu, pasti mereka akan singgah –barang sejenak- untuk mengatakan “Halo”.
Mungkin inilah yang membuat Allah SWT memnerikan rahmat yang begitu besar kepada si semut. Sehingga memerintahkan kita agar tidak membunuh semut. Tidak hanya itu, Allah SWT juga akan menindak tegas setiap umatnya yang dengan sengaja membunuh semut-semut itu.
Sungguh Tuhan benar-benar telah bermurah hati terhadap setiap makhlukNya. Betapa tidak, dia menciptakan segala yang ada dengan kelebihan lengkap pula dengan kekurangan yang ia miliki. Menganugerahkan kasih abadi yang tidak akan pernah habis. Hingga membuta pijakan untuk ciptaannya. Pada tempat yang sangat prestesius, bernama alam semesta.

Minggu, 13 Desember 2015

Pesawatku


            Ini adalah kali ketiga terdapat pesawat terbang yang melintas di atas sana. Lampunya yang temeram berkedip genit ke arahku yang kala itu sedang termenung sendiri di atas balkon rumah. Cahayanya yang kelap kelip menjauh seiring dengan kabut yang menutupi angkasa luar.
            “Hai, Shafira. Apa yang sedang kau lalukan di luar sana ??”, Dia menyapaku dengan ramahnya.
“Aku di sini sedang menunggu bintang-bintang itu muncul”
“Sudah gila kau rupanya”
“Entahlah, Pesawat. Namun sejak tadi aku tak kunjung mendapati bintang-bintang itu.”
“Bagaimana tidak, cuaca sekarang sedang mendung. Jelas saja kau tidak dapat bertemu dengan bintang-bintang itu. Karena memang mereka akan kalah bersaing dengan awan mendung yang sedang menggelantung itu.”
“tetapi sekarang aku sedang membutuhkan mereka. Saat ini aku ingin banyak bercerita kisahku kepada mereka. Aku sendiri di sini”
“Tidak shafira, tidak. Kau tidaklah sendiri, ada aku di sini.”
“Kau memang benar, pesawat. Kini maukah kau menemani ku dalam menghabiskan malam ini dengan mendengarkan ceritaku ??”

Minggu, 25 Oktober 2015

Ibuku yang Hebat


Semua yang baru saja dimulai memang selalu indah…
Allah SWT hadir diantara kita, menjelma menjadi kasih yang ia berikan kepada seluruh umat manusia. SayangNya juga ia berikan melalui berbagai macam kenikmatan yang manusia rasakan selama ini. Benar-benar menjadi sebuah anugrah yang teramat luar biasa yang pasti akan dicari.
Tak dapat di beli, karena memang tidak terdapat parameter khusus untuk mengukur satuan dari karuniaNya ini. Tidak dapat dipegang, sebab teramat banyak mukjizat yang diberikan sehingga terlampau kecil tangan kita untuk menangkup semua kebaikanNya. Namun hanya bisa dirasakan, dinikmati, lantas kita syukuri sebagai wujud dari ucapan terima kasih yang tak terhingga.
Ibu…

Selasa, 29 September 2015

Merpati Putih (Part 2)

Aku melihat bayinya terlahir secara sungsang dengan kepala yang muncul terlebih dahulu. Belum lagi kepalanya yang terlilit tali pusatnya sendiri, hingga membuatnya terhambat keluar. Ditambah dengan keadaan induknya yang yang sangat memprihatinkan.
Bagaimana tidak, tangannya berlumuran darah, seperti terdapat bekas peluru. Nampaknya waktu itu singa tersebut sedang mencari makanan untuk kawanannya. Kemudian terdapat seorang pemburu yang menembak singa betina tersebut dengan timah panasnya.
Lalu ia berlari menghindari pemburu tersebut. Sampai terdampar di sini, di tempat ini. Peluru itu mengenai lengan depan si induk yang tengah hamil tua ini. Mungkin kontraksi dadakan yang membuat ia harus melakukan persalinan secara tiba-tiba. Coba bayangkan jika peluru tersebut mengenai perutnya, maka dua nyawa akan melayang seketika.
Pemuda itu pun langsung tersadar dari lamunannya, dan membantu persalinan singa tersebut. Air mata singa itu meleleh mengelilingi lingkar matanya, seolah menggambarkan betapa sakitnya dirinya saat itu. Bagaimana tidak, ia harus menanggung beban kesakitan yang berlipat ganda. Pertama, perih melahirkan dan kedua panasnya daging yang tertembus peluru.