Senin, 17 Februari 2014

DAMPAK KEBIJAKAN SEKOLAH GRATIS TERHADAP PERKEMBANGAN SEKOLAH-SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA MALANG


Pendidikan gratis dapat dimaknai sebagai upaya membebaskan biaya pendidikan bagi peserta didik di sekolah sebagai perwujudan dari upaya membuka akses yang luas bagi masyarakat untuk memperoleh pendidikan yang merupakan  hak dari setiap warga negara sebagaimana amanat UUD 1945. Pendidikan gratis yang dikeluarkan oleh pemerintah itu diaplikasikan dalam program BOS. Secara umum, program BOS bertujuan untuk meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka wajib belajar 9 tahun yang bermutu. Kebijakan pendidikan merupakan kebijakan publik. Melalui kebijakan ini bisa dilihat sejauh mana pemerintah melakukan kewajibannya untuk memenuhi hak setiap warganegara untuk mendapatkan pendidikan. Karena itu, hanya memberitakan ribuan lulusan SD tidak mendapat kursi di SMP Negeri tidak cukup. Kebijakan tersebut sangat sempurna, tetapi ketika berada di lapangan pasti akan mengalami penyesuaian situasi dan kondisi sekolah.
Berdasarkan studi fenomena yang terjadi ketika kebijakan sekolah gratis turun pada tahun 2009. Banyak sekali dampak yang telah ditimbulkan oleh kebijakan tersebut baik itu pada pihak sekolah sebagai lembaga yang melaksanakan kebijakan sekolah gratis maupun masyarakat yang menerima kebijakan tersebut.
Tujuan dari penelitian yang telah dilakukan adalah untuk mendeskripsikan tanggapan sekolah-sekolah menengah pertama di Kota Malang mendengar adanya kebijakan sekolah gratis untuk pendidikan dasar, arah pengembangan sekolah menengah negeri dengan adanya  kebijakan sekolah gratis, dan arah kebijakan sekolah swasta untuk mempertahankan eksistensinya dan perkembangannya dalam dunia pendidikan dengan adanya kebijakan sekolah gratis.

Studi penelitian yang dilakukan pada SMP-SMP di Kota Malang. Subyek penelitian yang di ambil untuk dijadikan informan utama dalam mengkaji dampak kebijakan sekolah gratis tersebut berdasarkan data rekapitulasi NUN SMP tahun ajaran 2008/2009 untuk sekolah negeri dan pendapat masyarakat tentang kualitas sekolah swasta serta sebaran lokasi sekolah. Sekolah tersebut yaitu SMP Negeri 3 Malang, SMP Negeri 16 Malang, SMP Negeri 17 Malang, SMP K. Kolese St. Yusup 2 Malang, SMP NU Hasyim Asy’ari, dan SMP Kr. 1 YPK. Dengan sumber informasi adalah masing-masing kepala sekolah.
Metode penelitian dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Karena  terkait langsung  dengan  gejala-gejala  yang  muncul  di  sekitar  lingkungan  manusia terorganisasir dalam  satuan pendidikan  formal. Penelitian  yang menggunakan pendekatan  fenomenologis berusaha untuk memahami makna peristiwa  serta interaksi pada orang-orang dalam situasi tertentu Pendekatan ini menghendaki adanya  sejumlah  asumsi  yang  berlainan  dengan  cara  yang  digunakan  untuk mendekati  perilaku  orang  dengan  maksud  menemukan  “fakta”  atau “penyebab”. Dengan cara pengumpulan data wawancara, observasi dan dokementasi.
Hasil dari penelitian yang telah dilakukan yaitu pertama dari segi penganggaran pendidikan sekolah negeri, telah mengalami penyesuian sehubungan dengan bertambahnya dana yang masuk ke dalam kas sekolah dari sumber BOS. BOS tidak digunakan untuk menggratiskan biaya pendidikan tetapi meringankan biaya pendidikan sekolah negeri. Setelah penambahan dana BOS tersebut,  sekolah mengalihkan beban tarikannya kepada hal-hal pengembangan siswa. dengan alasan yang cukup masuk akal yaitu  demi berjalannya program pengembangan sekolah.
Pada sekolah-sekolah swasta dengan adanya kenaikan dana BOS 2009 semakin terbantu aktifitas pendidikannya karena dana yang didapatkan dari pemerintah bertambah. Lalu program kerja untuk pengembangan sekolah dapat berjalan dengan baik. Serta untuk menaikkan kualitas sekolah untuk menjadi sekolah yang go public akan tercapai dengan baik.
Kedua, penyesuaian RAPBS setelah turunnya kebijakan sekolah gratis, sekolah mengadakan koordinasi dengan pengurus sekolah, komite sekolah dan yayasan (untuk swasta). Ini menunjukkan bahwa sekolah telah memberi peluang kepada masyarakat luas untuk berperan serta dalam mensukseskan pendidikan. Karena dengan bergabungnya komite sekolah maka sekolah akan lebih banyak mendapatkan saran dan evaluasi.
Ketiga, Untuk perkembangan sekolah dalam hal pemerataan akses pendidikan dan peningkatan kualitas. Peningkatan pemerataan pendidikan, dengan adanya dan BOS 2009 berdampak sangat bagus, Karena dengan adanya BOS masyarakat menjadi termotivasi untuk meneruskan ke jenjang pendidikan selanjutya, karena asumsi mereka pendidikan sudah mulai murah. Program pemerintah untuk mengurangi kebodohan telah tercapai dengan banyaknya siswa yang mau meneruskan, sampai-sampai pada sekolah negeri melebihi kuota.
Untuk peningkatan kualitas guru karyawan, siswa, sarana dan prasaran telah terbantu dengan adanya bantuan dana BOS. Dana BOS tersebut terpakai dengan baik untuk peningkatan kualitas guru melalui pelatihan dan seminar. Lalu untuk siswa, dana BOS digunakan untuk peningkatan kualitas pembelajaran siswa baik itu perlengkapan sebagai penunjang maupun untuk remedial dan pengayaan. Dana BOS juga digunakan untuk biaya pengembangan bakat diri siswa seperti pramuka, KIR, PMR. Untuk sarana penunjang kebanyakan dana BOS digunakan untuk perlengkapan penunjang pendidikan.

0 komentar:

Posting Komentar