Rabu, 19 Februari 2014

Ilmuwan temukan lubang hitam di Samudra Atlantik


Meski tidak mungkin untuk dilihat, tetapi para astronom yakin lubang hitam memang ada. Lubang hitam merupakan sebuah ruang waktu yang mengisap segala sesuatu yang ada di dekat mereka. Tidak ada yang dapat melarikan diri setelah tersedot oleh lubang hitam, bahkan cahaya sekalipun.
Sekarang, para ilmuwan percaya mereka telah menemukan fitur lubang hitam, di dalam bumi, di selatan Samudra Atlantik, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail, Selasa (24/9).

Menurut para peneliti dari Institut Teknologi Konfederasi Zurich dan Universitas Miami, beberapa pusaran laut terbesar di wilayah itu secara matematis setara dengan lubang hitam misterius di luar angkasa.
Ini berarti bahwa lubang hitam juga melakukan hal yang sama dengan air, sama halnya yang dilakukan dengan cahaya. Jumlah mereka dilaporkan meningkat di Samudra Antartika, dan meningkatkan transportasi ke arah utara ke arah air hangat dan asin.
Para ilmuwan percaya pusaran laut ini dapat memicu dampak negatif dari pencairan es di laut akibat pemanasan iklim. Tetapi sampai sekarang para ilmuwan belum mampu mengukur dampak ini karena batasan persis dari badan air yang berputar-putar ini akan tetap menjadi suatu misteri.
Profesor sistem nonlinier di Institut Teknologi Konfederasi Zurich, George Haller, dan peneliti Profesor dari Oceanography di University of Miami, Francisco Beron-Vera, percaya bahwa mereka sekarang telah memecahkan teka-teki ini.
Dengan menggunakan model matematika, para ilmuwan mengisolasi perpindahan pusaran air dari sebuah urutan satelit pengamatan. Mereka melakukan ini dengan mendeteksi perputaran tepinya, di mana para ilmuwan menemukan indikator dari pusaran air yang ada di dalam.
Kemudian kejutan bagi mereka, pusaran ini ternyata secara matematis setara dengan lubang hitam. Dalam sebuah jarak kritis, berkas cahaya tidak lagi tenggelam ke dalam lubang hitam.
Dan seperti di dalam lubang hitam, tidak ada yang dapat melarikan diri dari dalam pusaran ini, bahkan air.
Para peneliti mengidentifikasi tujuh Cincin Agulhas dari jenis lubang hitam, yang dibawa oleh badan air yang sama tanpa bocor selama hampir satu tahun.
"Ahli matematika telah berusaha untuk memahami secara khusus hubungan pusaran dalam gejolak arus untuk waktu yang sangat lama," jelas Haller.
Hasil ini diharapkan dapat membantu dalam menyelesaikan sejumlah teka-teki kelautan, dimulai dari pertanyaan-pertanyaan iklim yang terkait dengan penyebaran pola polusi lingkungan.
Namun, para ilmuwan tidak menyebutkan kedalaman dan ukuran lubang hitam itu.

sumber : http://www.merdeka.com/

0 komentar:

Posting Komentar