Graphic Vocational English Debate...
Perjalanan kami mulai pada Hari
Jumat, 20 Februari 2015. Selepas sekolah, kami langsung meluncur ke arah Timur
menuju Stasiun Kota Malang yang jaraknya tidak cukup jauh dari SMK Negeri 4
Malang. Mungkin hanya berjalan kaki sekitar 15 menit saja kami telah sampai di
sana. Namanya memang boleh Stasiun Kota Lama, namun pelayanan akan tetap prima.
Boleh dibilang para pekerjanya telah bekerja secara maksimal, aman dan dalam
pengawsan yang strategis.
Diperkirakan kereta akan datang pada
pukul 16:45, sesuai dengan jadwal yang tertera dalam tiket kereta api kami
masing masing. Dan akan sampai sekitar 20:20 di Suabaya. Namun pada
kenyataanya, jadwal berubah, dan mengalami keterlambatan. Inilah koreksi besar
dari kami.
Kami memang tidak dapat menyalahkan
mengenai keterlambatan tersebut. Karena memang wajar adanya, namun alangkah
lebih baik jika kami selaku penumpang mendapatkan keterangan yang jelas dari
pihak stasiun. Kami tahu banyak sanya keterlambatan ini memang sering terjadi,
seakan telah menjadi kebiasaan. Inilah hal yang seharusnya dicegah. Paling
tidak agar para penumpang tidak menunggu lama tanpa adanya kepastian yang jelas
dari pihak KAI sendiri.
Namun, terlepas dari itu semua.
Fasilitas yang lain telah banyak mengalami perubahan. Salut kepada pihak KAI itu
sendiri. Karena memang beliau-beliau dapat membenahi segala sarana dan
prasarana dengan sangat baik. Dalam kurun waktu kurang dari 5 tahun. Dapat kita
lihat perubahan yang cukup drastis dan signifikan dari kereta api ini.
Seperti halnya kapasitas penumpang, kini
dapat dipastikan semua penumpang akan mendapatkan tempat duduk yang layak.
Tidak hanya itu, fasilitas di dalamnya juga cukup nyaman. Dilengkapi dengan AC
dan charger pada setiap bangkunya. Yang sangat membantu penumpangnya dalam
setiap,perjalanan. Tak hanya itu, namun para petugas juga sring menawarkan
makanan dan minuman yang dapat penumpang nikmati pada setiap perjalanannya.,
harganya yang cukup terjangkau membuat pelayanan ini diminati oleh banyak
penumpang.
Dan di dalam kereta pun waktu kami habiskan
untuk bercanda ria sesuka hati. Tak jarang mereka ada juga yang tertidur pulas
tanpa menghiraukan euforia kami yang luar biasa hebatnya. Atau yang lain, yang
sedang asyik dengan dunianya sendiri. Yakni membaca ulang materi debat. Kami
bercerita banyak hal, mulai dari asal mula terbentuknya GVED oleh Mr.Yu. atau
pun berbagai cerita lucu mereka masing-masing. Maksud hati ingin menikmati
pemandangan sekeliling perjalanan dari balik jendela kereta. Namun apalah daya,
hari telah menjelang petang. Jadi yang terlihat hanyalah gelap diluar sana.
Hanya sesekali terlihat kelap kelip lampu rumah warga, yang tampak seperti
bintang. Suara kami membahana ke senatero penjuru gerbong. Tanpa bermaksud
untuk mengganggu, mungkin itu hanyalah sebiah pengekspresian diri kami
Kami tiba di Stasiun Wonokromo, Surabaya
sekitar pukul 21:00. Kami pun langsung menuju Asrama Haji, tempat kami menginap
nanti. Menyusuri malamnya Kota Surabaya pada malam hari adalah hal yanga amat
mengasyikkan bagi kami. Dengan charteran angkutan kotanya, ia berjalan begitu
cepat. Cekatan menerjang angin malam, dan saling menyalip dengan kendaraan
lain. Seakan tak mau kalah dengan eksistensi mereka yang lebih tinggi daripada
hanya seonggok angkot tua dengan seorang paruh baya sebagai pengemudinya.
Lain halnya dengan di dalam kereta.
Ketika perjalanan menuju tempat penginapan, kami disambut dengan berbagai
temaran lampu gedung-gedung bertingkat yang jarang –atau mungkin tidak pernah-
kami jumpai sebelumnya. Banyak sekali gedung pencakar langit yang digunakan
sebagai kantor, hotel, atau mungkin untuk keperluan yang lainnya. Semuanya
tertatat dengan rapi.
Belum lagi, dengan taman kotanya yang
sangat menawan. Kami dapat melihat kerja keras dari berbagai pihak untuk
merenovasi gambaran Kota Surabaya sebagai Kota Panjtai yang terlihat begitu
panas, disulapnya menjadi sejuka yang luar biasa hebat. Tentu saja ini semua
bukanlah keputusan instan. Telah banyak mengalami penggodokan yang cukup lama.
Sehingga dapat matang sempurna sama seperti apa yang diinginkan oleh
masyarakat.
Memang pantas, gelar Kota Metropolitan
disandang oleh Ibu Kota Jawa Timur ini. Selain dengan segala gedung-gedung
tingginya, namun tata kotanya juga tak kalah hebat. Seimbang dengan Penghijauan
yang ada. Sebagai 5 besar kota terbesar di Indonesia ini, memang harus menjaga
keberadaannya di mata dunia. Sebagai pembuktian bahwa Indonesia itu masih ada.
hal yang cukup menarik kami dapati ada
pada beberapa titik di Kota Surabaya. seperti halnya jembatan layang (fly over)
yang di bawahnya digunakan serbagai tempat penghijauan. bahkan tempat-tempat
yang sekecil ini pun tak luput dari pengawasannya, sungguh hebat para petinggi
ini. menurut kami, ini cukuplah ampuh untuk mengusir para berandal yang kerap
hadir dan membuat geng tidak jelas di bawah jembatan. sehingga tidak ada lagi
cukup ruang bagi mereka untuk sekadar berkumpul dengan para kelompoknya.
poin kedua adalah, datang pada
dinding-dinding tembok yang penuh dengan coretan gravity dimana-mana. gravity
adalah bagian daripada seni. belum lagi dapat kita lihat, penghuni Kota
Surabaya yang notebene adalah kaula muda. di sinilah tempat bagi mereka untuk
berkarya. mereka disediakan cukup ruang untuk mengekspresikan apresiasi mereka.
maka, satu hal hagi yang membuat kami Bangga terhadap Kota Surabaya adalah.
mereka tidak hanya berani berbuat dengan segala macam bangunan pencakar dan
tata kotanya. namun buktinya mereka juga dapat bertanggung jawab atas apa yang
telah mereka lakukan dengan merelokasi tempat seni mereka yang baru.
selama dua hari, kami akan menginap di
Asrama Haji, lokasinya yang tak cukup jauh serta harganya yang relaitf
terjangkau adalah alasan terbesar kami mengapa kami memilih Asrama haji sebagai
pilihan yang tepat. satu kamar dapat diisi hingga 10 orang. jadi hanya cukup
menyewa 1 kamar untuk semua anggota.dalam lomba PANDCO 2015 (Perbanas Amazing
Debate COmpetition) kali ini kami mengirim 3 team. Team A oleh Sofia Ari Murti
(XMMA), Tati Khumairoh (XMMD), dan Murtyas Puspasari (XMMA), Team B oleh Maria
Fernanda (XPSB), Lintang Aji (XPSD), Linda Sofiana (XIMMA), dan Team C oleh
Azizia Salma (XMMA), Silvia Refa Metalisa (XMMA), dan Fira Martha (XMMA). serta
dengan seorang observer beranama Herliana Ayu (XIMMA). Newbie, adalah pemula.
Jadi lombanya ini dikhususkan kepada mereka-mereka yang belum pernah
mendapatkan juara.
***
STIE Perbanas Surabaya adalah
sekolah berbasis ekonomi ternama dan cukup terkenal di Jawa Timur. Bahkan dalam
beberapa kesempatan banyak jebolannya menjadi Adjudicator ternama dan cukup
kondang. bertempatkan di jalan... berlokasi persis di depan Universitas
Dr.Soetomo ini memiliki gedung yang cukup besar dengan fasilitas yang lengkap.
ditunjang dengan berbagai kemanan yang memadai, mampu neyihir para Mahasiswanya
unggul dalam segala bidang.
hari pertama kami mulai, bersama
dengan 25 teem lain. terdapat Tiga babak Pre-eleminary round, yang nantinya
akan diambil 8 besar terbaiknya sebagai Quarter Finalis pada babak selanjutnya.
Alhamdulillah, semua babak dapat kami atasi dengan cukup baik. namun tak
jarang, ada juga team lain yang belum mendapatkan poin. pada babak ini jugalah
perform speaking kami sedang diuji untuk dapat menjadi The Best Speaker yang
nantinya akan mendapatkan sebuah tropy dan sertifikat. perjuangan keras untuk
memperebutkan Rp1.500.000,00 juta rupiah sebagai juara 1, Rp1.250.000,00
sebagai juara 2, serta Rp1.000.000,00 sebagai juara 3 nya.
sepertinya, lomba ini telah dipersiapkan
dengan cukup baik -sangat bahkan- ada banyak hal yang berbeda mulai dari cara
penyajian lomabnya, cara mereka membawakan, serta video para peserta lomba yang
mengikuti, dam berbagai keunikan yang lainnya. ini lah yang membuat kompetisi
ini berbeda daripada biasanya. membuat euforia para pesertnya semakin berpacu
sehingga dapat menghasilkan persaingan yang sehat. membuat susana perlombaan
pada kesempatan kali ini menjadi lebih menegangkan dan lebih mengasyikkan lagi.
terlebih lagi lawan yang kami hadapi juga tidaklah mudah. yakni SMK Negeri 1
Kediri, SMA Negeri 1 Sidoarjo, SMA Negeri 1 Ponorogo, SMA Negeri 5 Jember, dan
masih banyak yang lain yang tidak bisa kami sebutkan satu per satu.
hingga pada akhirnya dari tiga team yang
kami kirim hanya tinggal tersisa team A yang masuk ke babak Quarter. 2 team
yang lainnya tersisih pada saat Pre-Eliminary round. Nampaknya pada babak quarter
ini tidaklah mudah, karena babak ini sudah termasuk dalam Eleminary round. Jadi,
team kami haruslah berhati-hati. Lengah sedikit saja, maka kekalahan sudah ada
di depan mata. Oleh karenanya, kami harus berhati-hati.
Dan pada keesokan harinya, setelah
sebelumnya kami pulang dalam keadaan bercampur aduk. Antara senang karena team
kami lolos –walau itu hanya satu team-, dengan perasaan sedih karena team lain
harus merelakan diri mempersilahkan team lain untuk menjadi Quarter Finalis. Semuanya
bercampur aduk menjadi satu, Nano nano, meramaikan suasana hati kami kala itu.
Tidak hanya itu, pada saat itu cuaca
juga sangat tidak mendukung. Hari sedang mendung, dan menggelapkan Bumi
Persebaya dengan awan hitamnya. Maka, turunlah hujan deras yang menemani kami
selam perjalanan pulang menuju Asrama Haji. Dalam tenangnya lindungan mobil
beroda ini, hujan deras bercampur angin membanjiri atmosphere Kota Surabaya. Dan
mau tidak mau, terpaksa kami pun harus turun dalam pelukan air hujan. Niscaya,
semua pakaian kami pun basah kuyub. Tidak ada yang kering barang setitik pun.
Beda dengan malam kemarin, kami yang
selalu tertawa riang sebelum tidur. Namun kali ini kami harus menahan dingin
sisa air hujan. Selepas mandi, kami pun melepas penat kami dengan tidur. Ya,
mengistirahatkan tubuh kami yang telah lelah sejak tadi. Kasih mereka, harus
kami paksa untuk tetap bekerja hingga sore hari. Setelah itu, kami hujan-hujani
pula.
To Be Continue...
Oleh : SAM (Jumat, 27 Februari 2015)
weee selamat ya sof, sukses terus.
BalasHapus