Kamis, 26 Februari 2015

GVED Punya Karya (Lagi) :D



Graphic Vocational English Debate...
            Perjalanan kami mulai pada Hari Jumat, 20 Februari 2015. Selepas sekolah, kami langsung meluncur ke arah Timur menuju Stasiun Kota Malang yang jaraknya tidak cukup jauh dari SMK Negeri 4 Malang. Mungkin hanya berjalan kaki sekitar 15 menit saja kami telah sampai di sana. Namanya memang boleh Stasiun Kota Lama, namun pelayanan akan tetap prima. Boleh dibilang para pekerjanya telah bekerja secara maksimal, aman dan dalam pengawsan yang strategis.
            Diperkirakan kereta akan datang pada pukul 16:45, sesuai dengan jadwal yang tertera dalam tiket kereta api kami masing masing. Dan akan sampai sekitar 20:20 di Suabaya. Namun pada kenyataanya, jadwal berubah, dan mengalami keterlambatan. Inilah koreksi besar dari kami.
            Kami memang tidak dapat menyalahkan mengenai keterlambatan tersebut. Karena memang wajar adanya, namun alangkah lebih baik jika kami selaku penumpang mendapatkan keterangan yang jelas dari pihak stasiun. Kami tahu banyak sanya keterlambatan ini memang sering terjadi, seakan telah menjadi kebiasaan. Inilah hal yang seharusnya dicegah. Paling tidak agar para penumpang tidak menunggu lama tanpa adanya kepastian yang jelas dari pihak KAI sendiri.
            Namun, terlepas dari itu semua. Fasilitas yang lain telah banyak mengalami perubahan. Salut kepada pihak KAI itu sendiri. Karena memang beliau-beliau dapat membenahi segala sarana dan prasarana dengan sangat baik. Dalam kurun waktu kurang dari 5 tahun. Dapat kita lihat perubahan yang cukup drastis dan signifikan dari kereta api ini.

Seperti halnya kapasitas penumpang, kini dapat dipastikan semua penumpang akan mendapatkan tempat duduk yang layak. Tidak hanya itu, fasilitas di dalamnya juga cukup nyaman. Dilengkapi dengan AC dan charger pada setiap bangkunya. Yang sangat membantu penumpangnya dalam setiap,perjalanan. Tak hanya itu, namun para petugas juga sring menawarkan makanan dan minuman yang dapat penumpang nikmati pada setiap perjalanannya., harganya yang cukup terjangkau membuat pelayanan ini diminati oleh banyak penumpang.


Dan di dalam kereta pun waktu kami habiskan untuk bercanda ria sesuka hati. Tak jarang mereka ada juga yang tertidur pulas tanpa menghiraukan euforia kami yang luar biasa hebatnya. Atau yang lain, yang sedang asyik dengan dunianya sendiri. Yakni membaca ulang materi debat. Kami bercerita banyak hal, mulai dari asal mula terbentuknya GVED oleh Mr.Yu. atau pun berbagai cerita lucu mereka masing-masing. Maksud hati ingin menikmati pemandangan sekeliling perjalanan dari balik jendela kereta. Namun apalah daya, hari telah menjelang petang. Jadi yang terlihat hanyalah gelap diluar sana. Hanya sesekali terlihat kelap kelip lampu rumah warga, yang tampak seperti bintang. Suara kami membahana ke senatero penjuru gerbong. Tanpa bermaksud untuk mengganggu, mungkin itu hanyalah sebiah pengekspresian diri kami
Kami tiba di Stasiun Wonokromo, Surabaya sekitar pukul 21:00. Kami pun langsung menuju Asrama Haji, tempat kami menginap nanti. Menyusuri malamnya Kota Surabaya pada malam hari adalah hal yanga amat mengasyikkan bagi kami. Dengan charteran angkutan kotanya, ia berjalan begitu cepat. Cekatan menerjang angin malam, dan saling menyalip dengan kendaraan lain. Seakan tak mau kalah dengan eksistensi mereka yang lebih tinggi daripada hanya seonggok angkot tua dengan seorang paruh baya sebagai pengemudinya.
Lain halnya dengan di dalam kereta. Ketika perjalanan menuju tempat penginapan, kami disambut dengan berbagai temaran lampu gedung-gedung bertingkat yang jarang –atau mungkin tidak pernah- kami jumpai sebelumnya. Banyak sekali gedung pencakar langit yang digunakan sebagai kantor, hotel, atau mungkin untuk keperluan yang lainnya. Semuanya tertatat dengan rapi.
Belum lagi, dengan taman kotanya yang sangat menawan. Kami dapat melihat kerja keras dari berbagai pihak untuk merenovasi gambaran Kota Surabaya sebagai Kota Panjtai yang terlihat begitu panas, disulapnya menjadi sejuka yang luar biasa hebat. Tentu saja ini semua bukanlah keputusan instan. Telah banyak mengalami penggodokan yang cukup lama. Sehingga dapat matang sempurna sama seperti apa yang diinginkan oleh masyarakat.
Memang pantas, gelar Kota Metropolitan disandang oleh Ibu Kota Jawa Timur ini. Selain dengan segala gedung-gedung tingginya, namun tata kotanya juga tak kalah hebat. Seimbang dengan Penghijauan yang ada. Sebagai 5 besar kota terbesar di Indonesia ini, memang harus menjaga keberadaannya di mata dunia. Sebagai pembuktian bahwa Indonesia itu masih ada.
hal yang cukup menarik kami dapati ada pada beberapa titik di Kota Surabaya. seperti halnya jembatan layang (fly over) yang di bawahnya digunakan serbagai tempat penghijauan. bahkan tempat-tempat yang sekecil ini pun tak luput dari pengawasannya, sungguh hebat para petinggi ini. menurut kami, ini cukuplah ampuh untuk mengusir para berandal yang kerap hadir dan membuat geng tidak jelas di bawah jembatan. sehingga tidak ada lagi cukup ruang bagi mereka untuk sekadar berkumpul dengan para kelompoknya.
poin kedua adalah, datang pada dinding-dinding tembok yang penuh dengan coretan gravity dimana-mana. gravity adalah bagian daripada seni. belum lagi dapat kita lihat, penghuni Kota Surabaya yang notebene adalah kaula muda. di sinilah tempat bagi mereka untuk berkarya. mereka disediakan cukup ruang untuk mengekspresikan apresiasi mereka. maka, satu hal hagi yang membuat kami Bangga terhadap Kota Surabaya adalah. mereka tidak hanya berani berbuat dengan segala macam bangunan pencakar dan tata kotanya. namun buktinya mereka juga dapat bertanggung jawab atas apa yang telah mereka lakukan dengan merelokasi tempat seni mereka yang baru.
selama dua hari, kami akan menginap di Asrama Haji, lokasinya yang tak cukup jauh serta harganya yang relaitf terjangkau adalah alasan terbesar kami mengapa kami memilih Asrama haji sebagai pilihan yang tepat. satu kamar dapat diisi hingga 10 orang. jadi hanya cukup menyewa 1 kamar untuk semua anggota.dalam lomba PANDCO 2015 (Perbanas Amazing Debate COmpetition) kali ini kami mengirim 3 team. Team A oleh Sofia Ari Murti (XMMA), Tati Khumairoh (XMMD), dan Murtyas Puspasari (XMMA), Team B oleh Maria Fernanda (XPSB), Lintang Aji (XPSD), Linda Sofiana (XIMMA), dan Team C oleh Azizia Salma (XMMA), Silvia Refa Metalisa (XMMA), dan Fira Martha (XMMA). serta dengan seorang observer beranama Herliana Ayu (XIMMA). Newbie, adalah pemula. Jadi lombanya ini dikhususkan kepada mereka-mereka yang belum pernah mendapatkan juara. 
***
            STIE Perbanas Surabaya adalah sekolah berbasis ekonomi ternama dan cukup terkenal di Jawa Timur. Bahkan dalam beberapa kesempatan banyak jebolannya menjadi Adjudicator ternama dan cukup kondang. bertempatkan di jalan... berlokasi persis di depan Universitas Dr.Soetomo ini memiliki gedung yang cukup besar dengan fasilitas yang lengkap. ditunjang dengan berbagai kemanan yang memadai, mampu neyihir para Mahasiswanya unggul dalam segala bidang.      
            hari pertama kami mulai, bersama dengan 25 teem lain. terdapat Tiga babak Pre-eleminary round, yang nantinya akan diambil 8 besar terbaiknya sebagai Quarter Finalis pada babak selanjutnya. Alhamdulillah, semua babak dapat kami atasi dengan cukup baik. namun tak jarang, ada juga team lain yang belum mendapatkan poin. pada babak ini jugalah perform speaking kami sedang diuji untuk dapat menjadi The Best Speaker yang nantinya akan mendapatkan sebuah tropy dan sertifikat. perjuangan keras untuk memperebutkan Rp1.500.000,00 juta rupiah sebagai juara 1, Rp1.250.000,00 sebagai juara 2, serta Rp1.000.000,00 sebagai juara 3 nya.
sepertinya, lomba ini telah dipersiapkan dengan cukup baik -sangat bahkan- ada banyak hal yang berbeda mulai dari cara penyajian lomabnya, cara mereka membawakan, serta video para peserta lomba yang mengikuti, dam berbagai keunikan yang lainnya. ini lah yang membuat kompetisi ini berbeda daripada biasanya. membuat euforia para pesertnya semakin berpacu sehingga dapat menghasilkan persaingan yang sehat. membuat susana perlombaan pada kesempatan kali ini menjadi lebih menegangkan dan lebih mengasyikkan lagi. terlebih lagi lawan yang kami hadapi juga tidaklah mudah. yakni SMK Negeri 1 Kediri, SMA Negeri 1 Sidoarjo, SMA Negeri 1 Ponorogo, SMA Negeri 5 Jember, dan masih banyak yang lain yang tidak bisa kami sebutkan satu per satu.
hingga pada akhirnya dari tiga team yang kami kirim hanya tinggal tersisa team A yang masuk ke babak Quarter. 2 team yang lainnya tersisih pada saat Pre-Eliminary round. Nampaknya pada babak quarter ini tidaklah mudah, karena babak ini sudah termasuk dalam Eleminary round. Jadi, team kami haruslah berhati-hati. Lengah sedikit saja, maka kekalahan sudah ada di depan mata. Oleh karenanya, kami harus berhati-hati.
Dan pada keesokan harinya, setelah sebelumnya kami pulang dalam keadaan bercampur aduk. Antara senang karena team kami lolos –walau itu hanya satu team-, dengan perasaan sedih karena team lain harus merelakan diri mempersilahkan team lain untuk menjadi Quarter Finalis. Semuanya bercampur aduk menjadi satu, Nano nano, meramaikan suasana hati kami kala itu.
Tidak hanya itu, pada saat itu cuaca juga sangat tidak mendukung. Hari sedang mendung, dan menggelapkan Bumi Persebaya dengan awan hitamnya. Maka, turunlah hujan deras yang menemani kami selam perjalanan pulang menuju Asrama Haji. Dalam tenangnya lindungan mobil beroda ini, hujan deras bercampur angin membanjiri atmosphere Kota Surabaya. Dan mau tidak mau, terpaksa kami pun harus turun dalam pelukan air hujan. Niscaya, semua pakaian kami pun basah kuyub. Tidak ada yang kering barang setitik pun.
Beda dengan malam kemarin, kami yang selalu tertawa riang sebelum tidur. Namun kali ini kami harus menahan dingin sisa air hujan. Selepas mandi, kami pun melepas penat kami dengan tidur. Ya, mengistirahatkan tubuh kami yang telah lelah sejak tadi. Kasih mereka, harus kami paksa untuk tetap bekerja hingga sore hari. Setelah itu, kami hujan-hujani pula.

To Be Continue...

Oleh : SAM (Jumat, 27 Februari 2015)

1 komentar: