Jumat, 14 Maret 2014

Karet Gelang


Cinta…
Berbicara mengenai cinta, seperti tidak akan pernah ada habisnya. Selalu ada saja hal yang dapat kita bahas tentangnya.  Ccinta itu ibarat api abadi, yang tidak pernah padam sampai kapan pun. Api itu akan terus berkobar, menyalakkan dirinya yang penuh dengan ketangguhan.
          Cinta juga seperti kedua belah sisi mata uang. Di satu sisi menguntungkan, namun di sisi lain tidak juga mendatangkan laba. Ada yang membuat orang terlena, hingga serasa kita bias dibutakan oleh cinta. Mereka cenderung diperbudak oleh cinta, yang membuat mereka menjadi tidak berdaya karenanya.

          Namun juga tak jarang cinta dapat menjadi suplemen vitamin bagi siapa saja yang merasakannya. Sebenarnya, pada dasarnya cinta itu tidak membuutakan. Hanya saja cukup melumpuhkan logika bagi setiap penikmatnya. Pecandu cinta, cenderung tidak mengetahui alasan mengapa ia mencinta. Mereka hanya meniknatiny saja. Tatpi, kita masih dapat mengendalikan diri kita terhadap cinta.
Hanya bergantung kepada kiita, si objek penderita. Cinta dapat berkamuflase sesuai dengan apa yang kita lakukan. Maka perlakukanlah cinta secara semestinya. Seperti apa yang harus ia terima.
Cinta itu, semacam KARET GELANG. Karet gelang pada rentangan dua buah tangan yang saling menjaga satu sama lainnya. Lalu, jika saja salah satu sisi tersebut dilepaskan. Maka apa yang akan terjadi ??? Tentu saja sisi tangan lainnya yang menahan akan terasa sakit, yang merupakan hasil dari jepretan yang dilepaskan tadi.
Sama halnya dengan cinta, seseorang yang menahan hubungan, akan merasakan sakit dari apa yang telah terlepaskan. Dan meninggalkan luka yang cukup membekas baginya. Lalu, bagaimana caranya agar tidak menimbulkan rasa sakit akibat dari pelepasan tersebut ???
Ada beberapa jawaban yang dapat  Anda piliih. Diantaranya :
1.   Sama – sama tetap menahan karet gelang tersebut, namun dengan rentangan yang semakin dekat. Sehingga posisi karet gelang tersebut menjadi semakin riskan. Tetapi tesikonya, karet itu akan menjdi semakin kendur dan lama – lama tidak akan terbentuk.
2.   Sama – sama tetap menahan karet gelang tersebut, namun deengan rentangan yang semakin jauh. Sehingga posisi karet gelang tersebut akan semakin melebar. Membutuhkan sedikit tenaga ekstra memang untuk dapat menahannya. Terdapat dua kemungkinan yang bias saja terjadi. Pertama, karet itu akan terputus dengan sendirinya karena tidak kuat menahan tarikan yang semakin kuat. Sehingga keduanya akan sama – sama merasakan sakit karenanya. Atau yang kedua, salah satu sisi tangan tersebut akan melepaskan diri karena tidak kuat menahan beban tarikan yang semakin berat. Ia cenderung menyerah pada keadaan yang dihadapinya sekarang.
3.   Melapaskan karet gelang tersebut pada saat yang bersamaan. Cara ini memiliki resiko yang paling kecil, karena antar kedua tangan tersebut telah ikhlas melepaskan sebelah tanngan yang lainnya. Tetapi, resikonya memang yang paling berat dalam menerapkannya. Siapa pun manusia, pasti tidak akan pernah rela melepaskan apa yang telah mereka miliki.
4.   Tetap terus menahan karet gelang tersebut, anmun ada tangan lain yang dengan sengaja menggunting karet itu. Sehingga pada akhirnya akan terputus juga. Dan sama juga, kedua tengan tersebut akan merasakan sakit yang sama.
So, jawaban mana yang akan Anda pilih ??? Semua jawaban berada di tangan Anda dan bergantung pada diri Anda sendiri…

Oleh : SAM98 (Senin, 10 Maret 2014)

0 komentar:

Posting Komentar